Wamenpar Sebut Indeks Kebersihan Tempat Wisata Indonesia Rendah
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyebut indeks kebersihan dan kesehatan destinasi wisata di Indonesia masih rendah, termasuk di Bali. Indek rendah itu berdasarkan survei Travel and Tourism Development Index (TTDI).
"Pada pilar health and hygiene, kita masih rendah. TTDI itu seluruh Indonesia. Karena Bali termasuk penyumbang pariwisata terbesar," kata Puspa di sela acara bersih laut di Pantai Kedonganan, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (19/1/2025).
Indeks kesehatan dan kebersihan destinasi wisata Indonesia berada di peringkat 89 dari 114 negara. Namun secara keseluruhan, peringkat pariwisata Indonesia naik dari posisi 32 menjadi 22.
Untuk memperbaiki indeks tersebut, Kementerian Pariwisata menggalakkan kampanye wisata bersih di delapan destinasi prioritas, yaitu Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, Likupang, Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau. Kampanye ini akan diperluas ke destinasi lain jika sukses di delapan lokasi tersebut.
"Karena kami juga terkait (terbatas) anggaran. Jadi belum bisa seluruh daya tarik wisata. Tapi kami fokus dulu di sana. Kalau ini berhasil di tahun ini, akan kami teruskan," jelas Puspa.
Puspa menegaskan bahwa kebersihan destinasi wisata berpengaruh besar terhadap tingkat kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata bersama pemerintah daerah akan merancang regulasi dan sanksi terkait kebersihan di destinasi wisata.
Regulasi tersebut akan berlaku untuk masyarakat lokal, wisatawan domestik, maupun mancanegara.
"Dalam hal ini misalnya Pemerintah Provinsi Bali bisa membuat aturan yang detail. Kami ingin wisata Bali ini bersih dan toiletnya bersih," ujarnya.
0 Response to "Wamenpar Sebut Indeks Kebersihan Tempat Wisata Indonesia Rendah"
Posting Komentar